Segalanya bermula dari unggahan media sosial seorang pria India bernama Arjun Viswash, penumpang maskapai penerbangan domestik yang menjadi salah satu dari sedikit orang yang selamat dari insiden keras pendaratan darurat pesawat IndiSky 307 pada Januari 2025. Dalam unggahannya di platform X (sebelumnya Twitter), Viswash menulis:
“Saya duduk di kursi 11A. Hanya beberapa kursi yang selamat dari hempasan mesin kanan. Saya tidak tahu mengapa, tapi saya berterima kasih pada posisi itu. Saya selamat, dan hidup saya berubah selamanya.”
Unggahan ini mengundang lebih dari 8 juta interaksi, dengan berbagai komentar yang mengagumi keberuntungannya. Banyak netizen kemudian mengekspresikan keinginan untuk duduk di “kursi keramat” itu, karena dianggap membawa keberuntungan.
1.2 Lahirnya Istilah “Viswash Effect”
Fenomena kepercayaan akan kursi 11A menyebar cepat di media sosial dan media mainstream. Warganet mulai menyebutnya sebagai “Viswash Effect”, yaitu kecenderungan penumpang untuk memilih kursi tertentu (11A) karena meyakini kursi tersebut membawa keselamatan atau nasib baik.
Istilah ini semakin populer setelah dibahas dalam talk show internasional, muncul di forum-forum seperti Reddit, dan dibahas oleh selebriti dan influencer yang membagikan kisah spiritual mereka saat duduk di kursi tersebut.
BAB 2: Dari Kepercayaan Pribadi Menjadi Tren Global
2.1 Penyebaran Fenomena
Maskapai-maskapai seperti Indigo, AirAsia India, Emirates, hingga Singapore Airlines mulai menerima lonjakan permintaan penumpang untuk memilih kursi 11A, bahkan rela membayar ekstra. Data dari platform pemesanan tiket menunjukkan peningkatan pemilihan kursi 11A hingga 700% dibandingkan tahun sebelumnya.
Tren ini kemudian menyebar ke negara-negara lain, termasuk Indonesia, Malaysia, Australia, bahkan Amerika Serikat. Penumpang secara aktif meminta kursi 11A, meskipun tidak semua pesawat memiliki formasi kursi yang sama.
2.2 Fenomena di Indonesia
Di Indonesia, istilah ini ramai dibicarakan di TikTok dan Instagram. Banyak penumpang Citilink, Lion Air, dan Garuda Indonesia membagikan pengalaman mereka di kursi 11A dengan tagar seperti #ViswashEffect, #11ALegend, #KursiAjaib, hingga #BeruntungDi11A.
Beberapa testimoni menyatakan bahwa mereka mendapatkan upgrade kelas saat duduk di kursi tersebut, bertemu jodoh, atau bahkan merasa lebih tenang selama turbulensi.
BAB 3: Perspektif Psikologi dan Budaya
3.1 Mengapa Orang Percaya?
Psikolog dari Universitas Delhi, Dr. Neha Kapoor, menjelaskan:
“Ini adalah bentuk kepercayaan kognitif yang disebut ‘positif bias anchoring’. Seseorang mengaitkan pengalaman positif yang terjadi pada orang lain ke dalam konteks dirinya.”
Manusia secara alamiah mencari simbol keselamatan dalam hal-hal konkret, dan kursi pesawat merupakan bentuk simbolik yang mudah diasosiasikan.
3.2 Kekuatan Viral dan Sugesti Kolektif
Istilah Viswash Effect menyoroti betapa kuatnya sugesti massal. Dalam waktu singkat, banyak orang mempercayai hal yang awalnya hanya pengalaman individual karena disebarkan secara masif oleh media.
Hal ini mirip dengan fenomena angka keberuntungan seperti 8 di budaya Tionghoa atau angka 7 dalam budaya barat.
BAB 4: Maskapai dan Imbas Bisnis
4.1 Respons Maskapai Terhadap Permintaan Kursi 11A
Sejumlah maskapai telah menyesuaikan kebijakan mereka. Beberapa di antaranya:
- AirIndigo: menetapkan biaya premium untuk kursi 11A.
- Garuda Indonesia: melaporkan peningkatan permintaan kursi 11A di rute Jakarta–Denpasar.
- Emirates: menolak menetapkan biaya tambahan, tetapi memberikan fitur pemesanan kursi awal khusus 11A melalui aplikasi mereka.
4.2 Reaksi Industri
Perusahaan travel agent digital seperti Traveloka dan Expedia bahkan menambahkan label “Viswash Seat” untuk kursi 11A. Beberapa agen perjalanan juga memberikan layanan “guaranteed seat” dengan tambahan biaya khusus.
BAB 5: Cerita Menarik dari Kursi 11A
5.1 Penumpang Dapat Jodoh
Seorang penumpang asal Jakarta bernama Anjani (27) membagikan kisah viral di TikTok tentang bagaimana ia bertemu suaminya yang duduk di kursi 11B saat ia duduk di 11A.
“Kalau bukan karena Viswash Effect, mungkin aku gak ketemu dia. Waktu ngobrol di pesawat, dia juga percaya kursi 11A bawa hoki,” ujarnya sambil tertawa.
5.2 Kursi 11A Selamat dari Kegagalan Mesin
Pada insiden penerbangan ringan maskapai regional di Malaysia, pesawat mengalami kerusakan ringan pada mesin kiri. Video dari penumpang yang duduk di kursi 11A menunjukkan bahwa mereka tetap tenang dan tidak terluka.
BAB 6: Apakah Viswash Effect Benar atau Sekadar Mitos?
6.1 Sudut Pandang Sains dan Statistika
Ahli penerbangan menyebut tidak ada kaitan logis antara posisi kursi dan keselamatan. Dalam banyak pesawat, posisi 11A bisa berbeda tergantung jenis pesawat: dekat sayap, tengah, atau jendela biasa.
Menurut analisis dari FlightSafety Foundation:
“Posisi duduk tidak memberikan jaminan lebih besar untuk selamat. Namun, kenyamanan psikologis memang bisa membuat penumpang lebih tenang menghadapi kondisi darurat.”
6.2 Simbolisme dan Efek Placebo
Meski bukan berdasarkan sains, efek kepercayaan atau placebo memiliki kekuatan besar dalam psikologi manusia. Jika seseorang merasa lebih aman, ia bisa bertindak lebih tenang dan rasional dalam kondisi krisis.
BAB 7: Dari Kursi 11A ke Kultur Pop dan Gaya Hidup
7.1 Merchandise dan Komodifikasi
Istilah Viswash Effect telah menjadi inspirasi bagi banyak industri kreatif. Muncul berbagai produk:
- Bantal leher edisi “11A Lucky Seat”
- Kaos bertuliskan “I Survived 11A”
- Stiker boarding pass palsu bertuliskan 11A untuk keberuntungan
7.2 Serial dan Film Pendek
Beberapa sineas muda dari India dan Thailand membuat film pendek berjudul “Viswash 11A” yang berkisah tentang seorang penumpang yang duduk di kursi 11A dan mengalami keajaiban dalam hidupnya.
Netflix dikabarkan juga sedang mengembangkan dokumenter miniseri tentang fenomena viral ini.
BAB 8: Masa Depan Viswash Effect dan Kritik Sosial
8.1 Apakah Akan Bertahan Lama?
Beberapa pengamat budaya digital memperkirakan Viswash Effect hanya akan menjadi tren jangka pendek seperti tren tempat duduk tertentu di bioskop atau angka hoki.
Namun, ada juga yang melihat bahwa fenomena ini dapat menjadi simbol perlunya ketenangan dalam dunia yang makin penuh ketidakpastian.
8.2 Kritik terhadap Komersialisasi
Ada yang menyayangkan komersialisasi dari fenomena spiritual ini. Sejumlah netizen menyebut bahwa fenomena ini telah dimanfaatkan oleh perusahaan untuk keuntungan bisnis belaka.
Tokoh spiritual seperti Ustaz Faisal dari Indonesia mengingatkan:
“Keselamatan itu milik Tuhan. Jangan sampai kita menggantungkan keyakinan kepada benda atau tempat. 11A bukan jaminan selamat, hanya simbol.”
BAB 9: Refleksi Akhir
Viswash Effect, meskipun berakar dari pengalaman personal, telah berkembang menjadi gerakan sosial lintas negara. Kursi 11A kini bukan sekadar angka dan huruf di boarding pass, tetapi simbol harapan, keselamatan, dan bahkan takdir baik.
Di dunia yang sering tak pasti dan penuh kekhawatiran, mungkin inilah bentuk baru dari kepercayaan: sesuatu yang kecil, tapi mampu memberikan rasa tenang dan harapan besar di ketinggian 30.000 kaki.
➡️ Baca Juga: Cara Cerdas Mengelola Rempah-rempah Nusantara di Era Digital
➡️ Baca Juga: Kunjungan Bersejarah Macron ke Greenland: Sinyal Kuat untuk Trump?
